Sabtu, 09 Oktober 2010

Geblek, Kuliner Khas Purworejo

GEBLEK.... ("e" yang pertama membacanya seperti kata "keras", "e" yang kedua membacanya seperti kata "gopek"). Geblek bukan berarti "bodoh", akan tetapi makanan khas Kabupaten Purworejo. Makanan kecil yang berbebtuk angka 8 dan berwarna putih ini dibuat dari pati yang dicampur dengan santan.

Penjual geblek mudah ditemui di sekitaran pusat kota Purworejo di sore hari. Diantaranya sebelah utara Pasar Baledono, sebelah timur Alun-alun Purworejo, depan Rumah Sakit Umum Saras Husada, depan Rumah sakit PKU Purworejo, dan masih banyak yang lain. Biasanya mereka menawarkan geblek yang baru saja digoreng, yang masih hangat, karena bila dimakan saat sudah dingin, rasanya kurang enak, dan keras.

Baik buruknya mutu geblek, juga bisa ketahuan ketika digoreng. Geblek yang bagus ketika digoreng, tidak akan meletus, atau minyak bercipratan. Bentuknya pun tetap mulus. hanya lebih halus.

Sebenarnya geblek bisa disantap begitu saja, tanpa saus atau bumbu. Tapi paling enak geblek dimakan dengan sambal kacang atau sambal pecel. Enaknya rasa geblek juga tergantung dari rasa bumbu kacangnya. Kalau gebleknya enak, bumbunya juga enak, wah rasanya jadi mantap sekali, pas sekali buat teman minum teh atau kopi.

Biasanya geblek dijual per buah, harganya Rp 200-300 untuk geblek matang atau mentah. Nah, geblek mentah ini pun cocok dijadikan oleh-oleh karena tahan sampai 3 hari.

Gambar-gambar GEBLEK :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyXw94nbOV3sk_uqdNSSEJBUF-jWG2jgu_61JMLn_W6fz2kVQsHFKUt0K1ri5W4hIs_-ZHtoS5SnHTIlHZUBtxK8eG8bna6_Hr7pS0gOUljy-Pn6KKGmtUkeUqGf_UUpD1p6j6NDy2RR0/s320/IMG_5736+(Medium).JPG

http://iniputri.blog.uns.ac.id/files/2010/04/image1401-300x297.jpg


Tidak ada komentar:

Posting Komentar