Sabtu, 30 Oktober 2010

Perjuangan Seekor Siput

Siput atau keong adalah nama umum yang diberikan untuk anggota kelas moluska Gastropoda. Dalam arti sempit, istilah ini diberikan bagi mereka yang memiliki cangkang bergelung pada tahap dewasa. Dalam arti luas, yang juga menjadi makna "Gastropoda", mencakup siput dan siput bugil (siput tanpa cangkang, dalam bahasa Jawa dikenal sebagai resrespo). Kelas Gastropoda menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah spesies anggotanya setelah Insecta (serangga). Habitat, bentuk, tingkah laku, dan anatomi siput pun sangat bervariasi di antara anggota-anggotanya.

Siput dapat ditemukan pada berbagai lingkungan yang berbeda: dari parit hingga gurun, bahkan hingga laut yang sangat dalam. Sebagian besar spesies siput adalah hewan laut. Banyak juga yang hidup di darat, air tawar, bahkan air payau. Kebanyakan siput merupakan herbivora, walaupun beberapa spesies yang hidup di darat dan laut dapat merupakan omnivora atau karnivora predator. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput kebun (Helix sp.), siput laut (Littorina sp.) dan siput air tawar (Limnaea sp.)

Nah berikut ini ada gambar bagus, perjuangan seekor siput untuk menyeberang dari satu kayu ke kayu yang lain, yang terpisahkan jarak.

1
http://i39.tinypic.com/2djcvo1.jpg


2
http://i43.tinypic.com/jimjbr.jpg


3
http://i41.tinypic.com/14jycfp.jpg


4
http://i41.tinypic.com/sguanl.jpg


5
http://i44.tinypic.com/fpcnep.jpg


6
http://i40.tinypic.com/wui3yb.jpg


7
http://i42.tinypic.com/xli5np.jpg



Mengenal Abu Vulkanik

Lihat gambar di samping! Itu adalah gambar salah satu sudut kota Jogja yang tertutup abu vulkanik dari Gunung Merapi. Sebenarnya apa seh abu vulkanik itu? Dan Bahaya gak seh?

Secara geologis, abu volkanik adalah material batuan volkanik yang berasal dari magma panas dan cair yg membeku secara cepat. Batuan beku sejatinya kumpulan mineral yang membeku dan mengkristal dari magma cair. Karena membeku cepat maka magma ini tidak sempat mengkristal dengan baik. Karena tidak mengkristal dalam geologi material bekuannya disebut gelas. Ya mirip gelas kaca yang kita pakai itu.
Dibawah mikroskop abu volkanik ini memiliki bentuk yang runcing-runcing seperti dibawah ini:

http://u.kaskus.us/36/zvx55ssw.jpg

Karena bentuknya yang runcing-runcing inilah tentunya kita tahu kalau material ini akan menganggu kesehatan. Perlu berhati-hati bila masuk ke mata, PAKAI MASKER dan kalau masuk ke mata JANGAN DIUCEK-UCEK !!

Untuk pengguna contact lens sebaiknya JANGAN PAKAI KONTAK LENS DAHULU untuk menghindari abrasive dari kornea mata. Gunakan kacamata yg lebih menutup supaya jangan sampai kelilipan.

Abu biasa akan berbentuk berbeda. dibawah ini abu pembakaran batubara, atau asap pembakaran batubara akan terlihat seperti ini:

http://u.kaskus.us/36/c0xydtzt.jpg

Tentunya terlihat jelas perbedaan antara abu vulkanik dengan abu batubara.


Permainan Masa Kecil Dahulu

Miris memang, permainan-permainan masa kecil yang dulu jaya, sangat terkenal, sekarang sudah sangat jarang dimainkan oleh anak-anak, terutama di kota-kota. Anak-anak sekarang lebih suka main game PS, game online, FB-an dll. Padahal permainan-permainan masa kecil dulu sangat mengasyikkan. Berikut ini beberapa contohnya:

1. Kasti
http://sukacitamaitreya.files.wordpress.com/2009/08/kasti-6.jpg

Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan. Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar. Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball.

Versi lain permainan kasti yang banyak dimainkan anak anak sekolah dasar: pemain dibagi dua regu, salah satu mendapat giliran jaga dan satu regu lagi mendapat giliran untuk memukul. Disediakan beberapa pos yang ditandai dengan tiang dimana pemain serang (yang mendapat giliran pukul) tak boleh di"gebok" atau dilempar dengan bola. Pemain serang bergiliran memukul bola yang diumpan oalh salah seoarng pemain jaga. Pemain jaga berjaga dilapangan untuk mencoba menangkap pukulan pemain serang. Ketika bola terpukul pemain serang berlari ke pos berikut atau "pulang" ke "rumah" yang dibatasi dengan sebuah garis. Kalau pemain yang sedang lari menuju pos atau pulang dapat di"gebok" dia dinyatakan mati dan kedua regu berganti - regu serang jadi regu jaga dan sebaliknya. Pemain serang yang berhasil pulang mendapat satu angka. Regu yang mendapat angka terbanyak ketika pertandingan berakhir dinyatakan menang. Permainan ini memang menggunakan gerak dasar berlari, memukul bola dengan sebuah tongkat, menangkap dan melempar.

2. Gasing
http://4.bp.blogspot.com/_RafnVdF7NOE/SqvZGhFIpJI/AAAAAAAAAEk/kZHHWKgThfg/gasing.jpg

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkeseimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.

Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.

3. Gundu/Kelereng
http://omtatok.files.wordpress.com/2009/02/guli2.jpg

Kelereng (atau dalam bahasa jawa disebut nèkeran) adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng dapat dimainkan sebagai permainan anak, dan kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.

4. Galaasin/Gobag Sodor
http://hashbandung2011.com/_v3/art/art_img/galaasin.jpg

Galah asin atau di daerah lain disebut galasin atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah asli dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segi empat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

5. Egrang
http://ksupointer.com/wp-content/uploads/2010/03/lomba-egrang.jpg

Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun.

6. Congklak/Dakon
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF-sFypDerpqk8YFMzPBxgs212ckes1YHzE1uZoFgPnYz5Zki28U51cqS_ahN2UTq9xENA2EDAE4mFYeJaumx_074WHxcAk7JF_fM5HJNj7H4FyGxTqj8KUgFyLF0p2t3lzhxb6A1EHrE/s1600/22.jpg

Congklak adalah suatu jenis permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh indonesia.Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Congklak memiliki nama yang berbeda-beda di berbagai daerah,di malaysia permainan ini lebih dikenal dengan nama congklk dan istilah ini juga dikenal di beberapa daerah di Sumatera dengan kebudayaan melayu. Di jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Selain itu di lampung permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan nama mokaotan, maggaleceng, aggalacang dan nogarata. Dalam bahasa Inggris, permainan ini disebut mancala.

7. Petak Umpet
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguEjoddfOL5UwCIHogkdgrtM76zyyyYBXAvsjWilb0-nThyYfNa8Cv9WS63gcIe1XQsnSb0TUtyU_ksN2wOCqG2wHn3gzU21XAyeJwLkCToNLLVoc97pjK20auB4rYBCmGK5faNevbvUg/s400/hide+and+seek+2.jpg

Permainan ini bisa dimainkan oleh minimal 2 orang,namun jika semakin banyak yang bermain maka akan menjadi semakin seru.

Cara bermain :
Dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di jakarta ada yang menyebutnya inglo, di daerah lain menyebutnya bon dan ada juga yang menamai tempat itu hong). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.

Kamis, 28 Oktober 2010

Species Ikan yang Baru Ditemukan

Spesies baru snailfish, jenis ikan laut dalam yang bergerak lambat seperti siput, berhasil terekam dengan kamera bawah air. Tubuhnya yang berwarna putih seluruhnya, ikan tersebut bak hantu saat ditemukan sedang berenang di kegelapan samudra pada kedalaman 7 km di palung laut perairan Peru-Cile, Samudra Pasifik bagian tenggara.


"Hal yang menggoda adalah kita punya foto yang sangat jelas dari spesies itu," kata Monty Priede, Direktur Oceanlab di Universitas Aberdeen, Skotlandia. "Tidak seorang pun yang pernah melihat ini sebelumnya, dan itu tak pernah ditangkap kamera sebelumnya."

Snailfish merupakan jenis vertebrata atau hewan bertulang belakang yang hidup di perairan paling dalam. Penemuan teranyar ini menguatkan bukti bahwa banyak hewan laut dalam yang tahan terhadap kondisi ekstrim seperti suhu rendah dan tekanan tinggi.

Rekor snailfish yang paling dalam ditemukan adalah pada palung di perairan Jepang yang direkam pada tahun 2008 di kedalaman 7,7 km.


Hidup begitu jauh di bawah air, spesies yang berukuran panjang 15 cm itu mampu menahan tekanan tinggi yang setara dengan 1.600 gajah yang berdiri di atas minicooper.

"Pada level molekuler dan detail biokimianya, spesies tersebut sangat adaptif dengan lingkungannya yang bertekanan tinggi," ucap Priede, menerangkan kemampuan spesies tersebut untuk bertahan di kedalaman laut.


Ikan tersebut merupakan salah satu spesies baru yang ditemukan dalam ekspedisi hasil kerja sama antara Oceanlab Universitas Aberdeen Skotlandia, National Institute of Water and Atmospheric (NIWA) Selandia Baru, dan Universitas Tokyo Jepang baru-baru ini.

Selama tiga minggu ekspedisi, tim peneliti berhasil menangkap 6.000 gambar di palung berkedalaman 4.500 hingga 8.000 meter. Selain menemukan spesies tersebut, para peneliti juga menemukan sejumlah besar amphipod, cusk eel (sejenis belut), dan crustacea (udang-udangan) pemakan bangkai.

Waspada Memakai Sandal Karet Crocs

Sandal / sepatu merk ini banyak di gemari anak muda maupun dewasa belakangan ini. Walaupun harganya mahal, tetap saja sandal ini menjadi incaran banyak kalangan.

CROCS merek sepatu baru asal Colorado dari Negeri Paman Sam ini mulai berdiri sejak tahun 2002 pada mulanya didesain untuk kegiatan outdoor dan berlayar. Ini karena Crocs terbuat dari karet yang anti-slip dan pastinya tahan air sehingga mudah untuk dikeringkan karena berbahan dasar Croslite yang anti-bacteria.


Crocs sangat ringan, empuk dan nyaman maka seiring waktu sepatu ini juga digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Dengan cepat Crocs maupun tiruannya KW nya tersebar di seluruh dunia. Yang aspal (asli palsu / tiruan) saja nyaman apalagi yang aslinya!

Namun kini sepatu sejenis Crocs dan Flip-Flops sedang dalam penelitian ulang, akibat sejak 2006 banyak laporan kecelakaan terjepit di escalator. Korbannya sebagian besar anak-anak. Memang karena sifatnya yang anti-slip sepatu ini terasa seret, dan ketika penggunanya berada escalator mereka sering tidak sadar menempelkan kakinya pada pinggir escalator, akibatnya sepatu itu tersangkut, sedangkan escalator jalan terus. Di Negeri asalnya pun ada peringatan, “If you’re wearing Crocs, Be Careful”

Kejadian ini paling sering terjadi Mall2, banyak anak kecil yang tersangkut escalator dan setelah diperhatikan semua korbannya menggunakan sepatu karet ini. Pengelola kini memasang peringatan untuk tidak menggunakan sepatu karet di setiap escalator yang gambarnya mirip Crocs, petugas pun disebar di dekat escalator agar tidak terjadi kecelakaan serupa. Sedangkan di Bandung baru BIP saja yang memasang peringatan ini.


Rumah sakit di beberapa negara telah mulai melarang penggunaan Crocs. Salah satu keprihatinan adalah risiko infeksi ketika darah dari seorang pasien yang sedang sakit jatuh pada kaki seseorang melalui Crocs yang berlubang di atasnya. Selain itu ada pula pertanyaan-pertanyaan mengenai apakah Crocs bisa menarik listrik statis yang dapat mengganggu peralatan medis.

gambar sandalnya kesangkut:









Sekarang, sandal semacam ini banyak dijual di toko-toko sepatu & sandal. Tapi sepertinya bukan merek Crocs, dikarenakan harganya yang murah, sepertinya yang ini produk abal-abal. Yang aslinya saja membahayakan, apalagi yang palsu....???

Kutu-kutu yang Sering Kita Makan

Karena ukurannya yang teramat kecil dan susah untuk dilihat dengan kasat mata, kutu-kutu ini seringkali secara tidak sadar terhirup oleh kita melalui udara dan debu yang banyak bertebaran disekitar kita, bahkan beberapa mungkin telah tertelan bersama makanan dan minuman yang ada.


Ini merupakan gambar dari kutu debu yang biasa hidup di sofa dan sprei tidur.


Semula kita mungkin tidak seberapa kaget atau merasa ngeri kala mendengar bakteri dalam debu yang teramat kecil itu terhirup. Namun yang lebih mengerikan lagi adalah ketika kita lihat bagaimana bentuk mereka sesungguhnya. Pikiran Anda langsung akan teringat gambaran sebagaimana mahluk luar angkasa dan monster-monster ngeri yang menakutkan.


Ini merupakan foto gambar kutu yang biasa hidup di bulu kucing dan anjing piaraan
Ini merupakan foto gambar kutu yang biasa hidup di bulu kucing dan anjing piaraan.

Inilah hasil karya pemenang lomba fotografi sains Steve Gschmeissner yang berusia 61 tahun yang sudah berhasil mengabadikan beberapa kutu debu dan kutu makanan yang sangat kecil ukurannya, dan sangat susah terdeteksi juga terlihat oleh mata telanjang.

Dikutip dari Daily Mail menyebutkan Steve Gschmeissner mengabadikan mahluk-mahluk mengerikan tersebut dengan kamera yang dilengkapi dengan Microscope zoom yang mampu memperbesar ukuran hingga beratus ratus kali.

Masih menurut Steve Gschmeissner, kutu debu ini biasa tinggal di sofa kursi, gorden kita, sprei dan pakaian serta jaket yang digantung juga boneka-boneka anak kita, mengerikan sekali bukan.

Ternyata sehari-hari kita ditemani oleh mahluk-mahluk horor bak monster ini. Beberapa kutu yang berhasil diabadikan Steve Gschmeissner yaitu kutu makanan, yang biasa tinggal di sereal atau makanan yang tidak dikemas dengan baik.


Kutu yang biasa hidup di roti, kue yang tidak dibungkus dengan kemasan yang higenis


Steve Gschmeissner juga berhasil memotret larva lalat hijau alias belatung nampak dari kedekatan dan sangat jelas, wah sungguh mengerikan, persis seperti mahluk alien yang seram dan menakutkan.


Ini merupakan foto larva lalat hijau (belatung) yang diperbesar hingga 100 x zoom


Yuk mari kita jaga kebersihan baik diri dan lingkungan kita agar senantiasa kita jauh dari mahluk mengerikan yang rentan membawa penyakit ini.

KMaP STAN Purworejo

KMaP STAN Purworejo adalah sebuah perkumpulan mahasiswa STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah, kebersamaan di perantauan ini dapat mempererat suasana kekeluargaan antar mahasiswa Purworejo. Bukan hanya perkumpulan biasa, KMaP ini merupakan perkumpulan yang solid dengan adanya ketua, wakil, dan pengurus yang lain. KMaP juga rutin mengadakan kegiatan, seperti kumpul-kumpul, mudik bareng, jalan-jalan bareng, buka puasa bareng, mengadakan Try Out STAN bagi calon lulusan SMA/SMK di Purworejo, juga mengadakan turnamen futsal antar pelajar SMA/SMK di Purworejo.

Dinginnya Cemoro Sewu

Teman-teman sudah pernah ke Cemoro Sewu? Sepertinya banyak yang belum. Cemoro Sewu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di Jalan lintas Karanganyar-Magetan. Kalau kalian pernah ke Tawangmangu, dari sana masih terus ke atas, masih lumayan jauh. Dinamakan Cemoro Sewu mungkin karena di sana banyak pohon cemara yang jumlahnya sangat banyak.

Udara di sana lumayan dingin, bahkan jaket pun tidak mampu menghangatkan badan ini. Justru ini yang membuat daya tarik tersendiri. Tempat ini banyak digunakan para muda-mudi untuk wisata, sekalian berduaan (mumpung dingin..hehe). Di sepanjang jalan ada beberapa penjual jagung bakar dan sate kelinci. Karena udara yang dingin ini, jagung yang baru saja dibakar, dan dihidangkan, langsung ikutan dingin pula, padahal jagung bakar khan enaknya dimakan saat hangat.

Bila diteruskan lagi perjalanannya mengikuti jalan raya yang ada, maka teman-teman akan sampai di telaga sarangan, namun sayang waktu itu saya belum sampai ke sana, karena kondisi ang tidak memungkinkan.

Rabu, 27 Oktober 2010

Buah-buahan yang Mulai Langka

Siapa sih yang tidak suka buah buahan, pastinya semua orang suka makanan segar dan bervitamin ini. Akan tetapi kebanyakan orang hanya makan buah buah tertentu saja semisal jeruk, apel, pisang, durian dll. Pernahkah anda makan buah buahan semacam di bawah ini?

1. Menteng


2. Kemang


3. Gandaria


4. Kecapi


5. Jambu Mawar


6. Lobi-lobi


7. Rukem


8. Jamblang



Selasa, 26 Oktober 2010

Nadya Seafood Jatimalang Purworejo

Jika datang ke Pantai Jatimalang Kecamatan Purwodadi Kabupaten Purworejo, penggila seafood bisa mencicip berbagai macam masakan hasil laut. Namun, ada satu menu yang layak untuk diicipi, yakni kare kepiting. Tidak ada lokasi selain warung makan Nadya Seafood yang memasak makanan laut tersebut.

Kare kepiting sebenarnya hanya masakan sederhana. Meski demikian, racikan bumbu yang pas oleh Nadya Seafood membuat masakan laut tersebut nikmat disantap. Terlebih, ciri khas masakan kare adalah bersantan dan pedas, sehingga bisa menghangatkan badan usai disantap.

Pemilik Nadya Seafood, Agus Pujiono mengaku memasak kare kepiting dengan menggunakan bumbu sederhana yang biasa digunakan dalam masakan Jawa. Bumbu yang dihaluskan antara lain bawang merah, bawang putih, lengkuas, cabe merah, serta sereh. Cabai merah dan sereh yang membuat masakan bisa menghangatkan badan. Selain itu, agar khas masakan kare, kepiting direbus bersama santan kental.

Selain bumbu, Nadya Seafood tidak sembarangan dalam menggunakan kepiting yang akan dimasak. Menu yang kini menjadi olahan spesial Nadya Seafood itu terbuat dari kepiting segar. Tidak hanya segar, kepiting juga dalam kondisi hidup sebelum dimasak. Kalau menggunakan kepiting yang sudah mati, tidak akan enak.

Untuk satu porsi masakan, Nadya Seafood mengolah dua ekor kepiting dengan berat sekitar tiga ons. Harga menu kare kepiting di Nadya Seafood juga masih bisa dijangkau kantong kalangan menengah ke bawah. Setiap porsi kare kepiting dijual Rp 30 ribu.

Nikmatnya olahan kare kepiting tersebut ternyata mampu menggugah selera pemburu kuliner di berbagai wilayah. Bahkan, sebagian pelanggan hanya datang ke Pantai Jatimalang untuk mencicip masakan kare kepiting di Nadya Seafood.

Tidak hanya asal Purworejo, bahkan pelanggan menu olahan tersebut berasal dari kota lain di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Banyak yang datang ke Jatimalang untuk menyicip kare kepiting, antara lain dari Banyumas, Magelang serta sekitar Yogyakarta.

Setiap minggu, Nadya Seafood menghabiskan sedikitnya 20 kilogram kepiting unuk masakan spesial itu. Namun, saat libur lebaran dan tahun baru, permintaan kare kepiting di warung makan tersebut melonjak, bahkan bisa dua hingga tiga kalilipat.

Tertarik? Silakan datang ke Pantai Jatimalang Purworejo, sembari menikmati indahnya pantai, juga sambil menikmati lezatnya kare kepiting.

Karnaval Ulang Tahun Purworejo ke 1109

Karnaval dalam rangka memperingati Ulang Tahun Kabupaten Purworejo ke 1109 diadakan pada tanggal 16 Oktober 2010 dengan rute seputar pusat Kota Purworejo, diikuti oleh hampir semua sekolah-sekolah di Purworejo dan umum. Berikut gambar-gambarnya: