Postingan kali ini adalah hasil jalan-jalan ane bersama teman-teman saat study tour SMA, kira-kira lima tahun lalu, yaitu ke Pulau Dewata Bali, ada beberapa obyek yang kami kunjungi, salah satunya Tanah Lot. Nah pada waktu itu belum ada kamera digital, adanya kamera analog yang memakai negatif film, trus hasilnya dicuci cetak. Foto di samping ini adalah hasil Scan dari hard copy fotonya.
Tanah Lot merupakan sebuah lokasi wisata dimana disitu terdapat Pura tempat memuja dewa dewa Laut. Pura Tanah Lot terletak di pinggir pantai wilayah desa Beraban, kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 30 km di sebelah barat kota Denpasar dan sekitar 11 km di sebelah selatan kota Tabanan. Pura tersebut dibangun diatas bukit dan dapat dicapai dalam beberapa menit dengan berjalan kaki, karena jaraknya hanya sekitar 100 meter dari bibir pantai, bila air laut sedang surut, karena disini memang terjadi pasang surut air laut, saat surut, wisatawan dapat menyeberang sampai ke pura nya dengan berjalan kaki, pas sekali dengan nama Tanah Lot, karena Tanah Lot sendiri dalam bahasa Bali berati Tanah di tengah lautan.
Berdasar cerita yang ane baca, Pura ini didirikan oleh “Dang Hyang Niratha” pada abad ke 15. Beliau terkesan akan aura kesucian dari tempat ini, sehingga akhirnya meminta penduduk sekitar untuk mendirikan sebuah “pelinggih” di sini. Selain Pura Tanah Lot, di lokasi ini terdapat “ular suci” yang lumayan menyita perhatian. Banyak pengunjung penasaran ingin melihat dan menyentuh ular suci ini, yang konon dapat memberikan berkah dan keselamatan, dan pada kesempatan itu ane bisa menyentuh ular itu, oia bentuk agak sedikit aneh, karena ekornya bentuknya pipih seperti sirip ikan, mungkin ular itu merupakan ular yang habitatnya di air, sehingga ekornya berfungsi untuk berenang. Ada satu lagi yang cukup unik, di bagian bawah pura ada sumber mata air tawar lho, ane sudah membuktikan sendiri, membasuh muka dan mencicipi rasanya (penasaran mode on), rasanya tawar, tidak asin.
Tanah Lot merupakan sebuah lokasi wisata dimana disitu terdapat Pura tempat memuja dewa dewa Laut. Pura Tanah Lot terletak di pinggir pantai wilayah desa Beraban, kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Jaraknya sekitar 30 km di sebelah barat kota Denpasar dan sekitar 11 km di sebelah selatan kota Tabanan. Pura tersebut dibangun diatas bukit dan dapat dicapai dalam beberapa menit dengan berjalan kaki, karena jaraknya hanya sekitar 100 meter dari bibir pantai, bila air laut sedang surut, karena disini memang terjadi pasang surut air laut, saat surut, wisatawan dapat menyeberang sampai ke pura nya dengan berjalan kaki, pas sekali dengan nama Tanah Lot, karena Tanah Lot sendiri dalam bahasa Bali berati Tanah di tengah lautan.
Berdasar cerita yang ane baca, Pura ini didirikan oleh “Dang Hyang Niratha” pada abad ke 15. Beliau terkesan akan aura kesucian dari tempat ini, sehingga akhirnya meminta penduduk sekitar untuk mendirikan sebuah “pelinggih” di sini. Selain Pura Tanah Lot, di lokasi ini terdapat “ular suci” yang lumayan menyita perhatian. Banyak pengunjung penasaran ingin melihat dan menyentuh ular suci ini, yang konon dapat memberikan berkah dan keselamatan, dan pada kesempatan itu ane bisa menyentuh ular itu, oia bentuk agak sedikit aneh, karena ekornya bentuknya pipih seperti sirip ikan, mungkin ular itu merupakan ular yang habitatnya di air, sehingga ekornya berfungsi untuk berenang. Ada satu lagi yang cukup unik, di bagian bawah pura ada sumber mata air tawar lho, ane sudah membuktikan sendiri, membasuh muka dan mencicipi rasanya (penasaran mode on), rasanya tawar, tidak asin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar