Berdasar informasi dari Wikipedia (bukan Wikileaks..hehe), Ampenan adalah sebuah kecamatan di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Nah kebetulan beta kost nya di daerah sini, jadi sering maen ke Pantai Ampenan juga.
Daerah ini dahulunya merupakan pusat kota di Pulau Lombok lho. Di sebelah baratnya berbatasan dengan Selat Lombok yaitu laut yang menghubungkan Pulau Lombok dengan Pulau Bali. Di kecamatan ini terdapat peninggalan kota tua karena dahulunya merupakan pelabuhan utama daerah Lombok, dan sekarang pelabuhan telah pindah ke Lembar
Di Ampenan ini terdapat banyak kampung yang merupakan perwujudan dari berbagai suku bangsa di Indonesia diantaranya Kampung Tionghoa, Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Jawa, Kampung Arab, Kampung Bali dll, sehingga masyarakat yang ada di sini bersifat heterogen dan rukun.
Deretan banguan tua berlanggam kolonial seolah ingin menyuarakan fungsinya di masa lalu pada zaman pelabuhan melakukan aktivitas dan dipenuhi pekerja. Hunian mereka dicirikan oleh ruang tamu sempit, dengan altar kecil dipenuhi potret anggota keluarga telah tiada, guci berisi abu jenazah, lilin merah, kembang dalam vas ditambah hio atau dupa yang merupakan ciri khas hunian Tionghoa. Nah di bawah ini ada beberapa oleh-oleh dari jalan-jalan menyusuri kota tua ampenan. Cekidot...
Daerah ini dahulunya merupakan pusat kota di Pulau Lombok lho. Di sebelah baratnya berbatasan dengan Selat Lombok yaitu laut yang menghubungkan Pulau Lombok dengan Pulau Bali. Di kecamatan ini terdapat peninggalan kota tua karena dahulunya merupakan pelabuhan utama daerah Lombok, dan sekarang pelabuhan telah pindah ke Lembar
Di Ampenan ini terdapat banyak kampung yang merupakan perwujudan dari berbagai suku bangsa di Indonesia diantaranya Kampung Tionghoa, Kampung Bugis, Kampung Melayu, Kampung Jawa, Kampung Arab, Kampung Bali dll, sehingga masyarakat yang ada di sini bersifat heterogen dan rukun.
Deretan banguan tua berlanggam kolonial seolah ingin menyuarakan fungsinya di masa lalu pada zaman pelabuhan melakukan aktivitas dan dipenuhi pekerja. Hunian mereka dicirikan oleh ruang tamu sempit, dengan altar kecil dipenuhi potret anggota keluarga telah tiada, guci berisi abu jenazah, lilin merah, kembang dalam vas ditambah hio atau dupa yang merupakan ciri khas hunian Tionghoa. Nah di bawah ini ada beberapa oleh-oleh dari jalan-jalan menyusuri kota tua ampenan. Cekidot...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar