Tidak menyangka tidak mengira pastinya.... Laut seluas ini, knapa harus kaki harus mengenai seekor hewan kecil ini. Kalau memang sudah takdirnya, memang ya bakal terjadi.
Yuph itulah pasti yang temen saya pikirkan, diantara 8 orang, cuma dia yang perempuan, cuma dia yang kakinya terkena bulu babi, bukan menginjak sih, tapi menendang, haha. Karena bulu babinya menancap bukan di telapak kaki, justru di punggung kaki, aneh juga.
Ngeri juga kalo lihat gambar di atas itu, duri duri menancap sempurna di kaki salah satu teman kami saat Snorkling di Gili Kondo, Lombok Timur. Tanpa pikir panjang dia pun kami bawa menepi. Pertolongan pertama yang kami lakukan adalah mencabuti satu per satu duri duri yang menancap, cukup sulit karena durinya sangat rapuh, kalau tidak hati hati, durinya bisa tertinggal di dalam kulit.
Reaksi dari duri tersebut sangat cepat ternyata, daerah sekitar kulit yang terkena duri menjadi berwarna ungu kehitaman. Setelah dicabutin semua, langkah kedua yaitu memukul mukul bekas luka tersebut dengan batu secara perlahan. Kemudian seperti yang diketahui secara umum bahwa penawar racun jika terkena bulu babi / ubur ubur yaitu Air Seni. Kami pun berencana melakukan pengobatan dengan air seni, akan tetapi karena dia perempuan sendiri, jadi cukup susah juga, masa mau mengeluarkan pisang dan pipis di depannya, ya dia pastinya gak mau. Haha..
Setelah dirayu rayu sekian lama, akhirnya dia mau juga, tapi dengan syarat airnya dimasukkan botol dulu. Haha. Dan terjadilah sebuah peristiwa mengalirkan air seni ke kaki orang. Saya cuma bisa tertawa melihat ekspresinya, entah merasa jijik atau nikmat hangatnya air seni mengalir di kulit kakinya.
Atas saran dari pengelola Gili Kondo, saya mencari pohon patah tulang yang berada di belakang rumah pengelola, alhamdulilah nemu juga. Caranya oles oles getah putih nya ke bekas tusukan bulu babi yang berwarna ungu kehitaman.
Yuph itulah pasti yang temen saya pikirkan, diantara 8 orang, cuma dia yang perempuan, cuma dia yang kakinya terkena bulu babi, bukan menginjak sih, tapi menendang, haha. Karena bulu babinya menancap bukan di telapak kaki, justru di punggung kaki, aneh juga.
Ngeri juga kalo lihat gambar di atas itu, duri duri menancap sempurna di kaki salah satu teman kami saat Snorkling di Gili Kondo, Lombok Timur. Tanpa pikir panjang dia pun kami bawa menepi. Pertolongan pertama yang kami lakukan adalah mencabuti satu per satu duri duri yang menancap, cukup sulit karena durinya sangat rapuh, kalau tidak hati hati, durinya bisa tertinggal di dalam kulit.
Reaksi dari duri tersebut sangat cepat ternyata, daerah sekitar kulit yang terkena duri menjadi berwarna ungu kehitaman. Setelah dicabutin semua, langkah kedua yaitu memukul mukul bekas luka tersebut dengan batu secara perlahan. Kemudian seperti yang diketahui secara umum bahwa penawar racun jika terkena bulu babi / ubur ubur yaitu Air Seni. Kami pun berencana melakukan pengobatan dengan air seni, akan tetapi karena dia perempuan sendiri, jadi cukup susah juga, masa mau mengeluarkan pisang dan pipis di depannya, ya dia pastinya gak mau. Haha..
Setelah dirayu rayu sekian lama, akhirnya dia mau juga, tapi dengan syarat airnya dimasukkan botol dulu. Haha. Dan terjadilah sebuah peristiwa mengalirkan air seni ke kaki orang. Saya cuma bisa tertawa melihat ekspresinya, entah merasa jijik atau nikmat hangatnya air seni mengalir di kulit kakinya.
Atas saran dari pengelola Gili Kondo, saya mencari pohon patah tulang yang berada di belakang rumah pengelola, alhamdulilah nemu juga. Caranya oles oles getah putih nya ke bekas tusukan bulu babi yang berwarna ungu kehitaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar