Waktu menunjukkan pukul 04.30 WITA, dan kami pun sudah sampai di Pantai Semawang, yang masuk di wilayah Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan. Suasana pantai sangat sepi hanya bunyi ombak yang berdebur secara halus dan perlahan, serta sesekali terdengar lolongan anjing. Rasa capek, lelah, pegal serta ngantuk bercampur jadi satu, membuat kami tak berdaya, untungnya ada sebuah Kantin yang masih tutup dengan bagian depan tempat makannya terbuka tanpa tembok, dan beberapa kursi panjang yang tertata rapi yang seakan melambai lambai mengajak kami tidur di atasnya.
Dan kami pun seperti terhipnotis lambaiannya, sekejap kami pun satu persatu tertidur di atasnya. Terdengar suara sepeda motor mendekat, dan saya pun bangun. Kulihat langit di sebelah timur mulai memutih menampakkan sinar mentari. Saya pun berjalan pelan menuju pantai berbatu. Disitu saya duduk menanti munculnya mentari di ufuk timur, cukup lama juga saya duduk disitu sendirian namun mentari tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Panati mulai ramai oleh nelayan yang berangkat melaut mencari ikan. Tiba tiba pantai menjadi ramai, hmmm ternyata ada sekelompok warga berpakaian ada bali lengkap yang terdiri dari bapak bapak, ibu ibu serta anak anak, mereka pun naek kapal, lalu pergi menjauh ke tengah laut. Entah mau kemana mereka. Dan kesimpulannya Sunrise di Pantai Semawang gagal total.
Malang tak dapat disangka, mendung memenuhi ufuk timur, menutupi kecantikan mentari di pagi hari, dan saya pun hanya duduk terdiam sendiri di pantai, menunggu tanpa kepastian, menanti dan berharap awan hitam segera berlalu terbawa angin. Sayang sekali hari semakin siang, dan awan pun tak beranjak dari kedudukannya, langit terlihat suram dan murung sepertinya mau menangis, menumpahkan air nya.
Dan kami pun seperti terhipnotis lambaiannya, sekejap kami pun satu persatu tertidur di atasnya. Terdengar suara sepeda motor mendekat, dan saya pun bangun. Kulihat langit di sebelah timur mulai memutih menampakkan sinar mentari. Saya pun berjalan pelan menuju pantai berbatu. Disitu saya duduk menanti munculnya mentari di ufuk timur, cukup lama juga saya duduk disitu sendirian namun mentari tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Panati mulai ramai oleh nelayan yang berangkat melaut mencari ikan. Tiba tiba pantai menjadi ramai, hmmm ternyata ada sekelompok warga berpakaian ada bali lengkap yang terdiri dari bapak bapak, ibu ibu serta anak anak, mereka pun naek kapal, lalu pergi menjauh ke tengah laut. Entah mau kemana mereka. Dan kesimpulannya Sunrise di Pantai Semawang gagal total.
Malang tak dapat disangka, mendung memenuhi ufuk timur, menutupi kecantikan mentari di pagi hari, dan saya pun hanya duduk terdiam sendiri di pantai, menunggu tanpa kepastian, menanti dan berharap awan hitam segera berlalu terbawa angin. Sayang sekali hari semakin siang, dan awan pun tak beranjak dari kedudukannya, langit terlihat suram dan murung sepertinya mau menangis, menumpahkan air nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar