Jumat, 30 Desember 2011

Berugak Berugak Eksotis di Gili Air, Lombok Utara




Gili... Ya gili yang artinya 'Pulau Kecil' memang hanya ada di sekita Lombok, NTB. Tidak ada di wilayah lain. Dari sekian banyak gili, Trio Gili Trawangan, Meno dan Air lah yang paling dikenal bahkan sampai dunia internasional karena keindahannya.

Dari ketiga gili tersebut, yang paling sepi adalah Gili Air. Justru karena kesunyiannya itulah gili ini menjadi tujuan utama bagi pasangan muda yang sedang berbulan madu atau wisatawan wisatawan yang ingin mencari ketenangan.

Untuk kesana cukup menuju pelabuhan Bangsal yang berada di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara kemudian naik Public Boat dengan tarif delapan ribu rupiah. Atau bisa juga menyewa Private Boat dari Bangsal maupun dari Teluk Nare.

Failitas di Gili Air sangat lengkap. Banyak hotel/cottages, restoran dan berbagai fasilitas yang mendukung pariwisata.


jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Selasa, 27 Desember 2011

Movienitekustik di Cafe Three C

Sebuah event kecil "Movienitekustik" dengan tema Nonton Bareng dan Diskusi Film telah sukses digelar malam ini (27 Des 2011). Acara ini diadakan di Cafe Three-C, Jalan Pendidikan Mataram. Acara ini hasil kerjasama komunitas social Media (Twitter) di bawah komando @infolombok, Surya 16, Cafe Three-C, dan berbagai pihak yang tidak bisa disebut satu per satu.

Nah, sebenarnya ini acara dadakan lho, kalau boleh saya bilang sih persiapannya juga mepet. Ide awalnya tercetus setelah adanya kehebohan Film Arisan 2, karena lokasi syutingnya di Gili Trawangan, Lombok. Dari situlah muncul ide untuk mengadakan suatu Event mengenai Film, yaitu nonton bareng. Berhubung film Arisan 2 masih premiere, gak mungkin donk kita ngadain acara nobar disini, jadi kita mengadakan serangkaian acara nobar. Nah diawali dengan nobar film lombok yang di barengi dengan diskusi bersama para sineas sineas asli lombok serta kopdar SocMed Twitter untuk saling mengakrabkan diri. Selain itu acara ini juga bisa digunakan sebagai barometer seberapa besarkah animo anak anak muda mataram terhadap Film.

Acara dimulai jam tujuh malem dengan dibuka oleh penampilan musik live dari Paw3 Band, kemudian pemutaran Film Alangkah Lucunya Negeri Ini, diskusi, dan pembagian Doorprise. Kenapa yang diputar film itu? Asal tahu aja ya, skenario film tersebut dibuat oleh Bapak Musfar, orang Lombok Timur asli lho, dan beliau hadir langsung mengisi sesi diskusi bersama ibu Lastri (yang juga merupakan sineas di belakang layar) sebagai narasumber.

Acara ini diakhiri dengan pembagian Doorprise bagi penonton yang telah membeli produk sponsor. Nah alhamdulilah saya juga dapet hadiah.






"Movienitekustik" sebuah event kecil, yang tentunya akan menjadi batu loncatan bagi event event besar selanjutnya.


jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Sabtu, 24 Desember 2011

Trip ke Pantai Kaliantan, Lombok Timur

Trip kali ini masih kelanjutan dari trip sebelumnya ke Teluk Ekas. Nah setelah puas mengeksplore Teluk Ekas, kami mengarahkan motor kembali ke Pertigaan sebelumnya yang merupakan pertigaan yang memisahkan jalur ke Tanjung Ringgit/Kaliantan dan Pantai Surga/ekas. Berhubung kita belum pernah ke Pantai Kaliantan, kami pun meluncur ke sana.

Nah dari pertigaan tersebut, kalau dari arah mataram, kita lurus aja. Jalur ini merupakan jalur menuju Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam, Pantai Tangsi dan Pantai Kaliantan. Nanti kita akan menemukan pertigaan, jalan kekiri ancur, jalan lurusnya bagus. Kita ambil yang lurus. Kalau ke kiri kita akan sampai ke Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam atau Pantai Tangsi. Nah nanti kita akan menemui pertigaan lagi, beloklah ke kanan, kalau lurus kita sampai ke Pantai Serewe dan Pantai Cemara. Setelah belok ke kanan, jalanan agak menanjak, tapi tenang saja, jalurnya halus kok. Yeaaah Tidak berapa lama kita pun sampai di Pantai Kaliantan. No Charge, Its free entry....

Wow, pantainya masih sangat sangat alami, ombak berdebur kencang, pasir putih bersih, dan ada tebing tebing kecil yang mulai terkikis ombak. Di sinilah letak eksotisnya, pas buat foto foto. Coba deh lihat foto foto di bawah ini :







jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Oleh oleh Getuk Goreng


Getuk... Tahu khan ama yang namanya getuk? Yuph, makanan manis ini bahan utamanya adalah singkong. Makanan ini sangat Jawa banget, karena memang Getuk ini makanan khas Jawa. Getuk sendiri macamnya banyaaaak banget, yang dibedakan dari jenis mengolah dan bentuk. Ada getuk Lindri, getuk trio, getuk goreng dan getuk getuk yang lain.

Nah, bertepatan dengan kembalinya tetangga kost setelah dua minggu pulang kampung ke Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Beliau kembali ke kost dengan membawa oleh oleh sekarung, salah satunya "Getuk Goreng". Getuk goreng ini merupakan Makanan Khas Sokaraja, Banyumas. Inget saya dulu saat sering ke Purwokerto, kios kios penjual Getuk Goreng berjajar di sepanjang jalan Sokaraja, ada yang bilang "ASLI", atau bediri sejak "19XX" pokoknya udah tua banget angka tahun itu, guna mengundang datangnya konsumen. Mungkin pemikiran konsumen, siapa yang paling tua ( paling lama berdiri ) itu yang paling enak.

Ngomong ngomong soal getuk goreng, ternyata lucu juga sejarah ditemukannya getuk goreng ini. Dari info yang saya dapat sih, penemuan getuk goreng ini tidak sengaja lho. Awalnya getuk dijual basah (tidak digoreng), akan tetapi pada suatu saat getuk basah tersebut banyak yang tidak laku terjual, mau dijual keesokan harinya pasti gak bisa karena tidak pakai pengawet, jadi pasti besoknya udah basi. Iseng-iseng aja oleh penjualnya sisa getuk tersebut digoreng untuk dimakan sendiri, eh ternyata enak. Jadilah menu Getuk Goreng.

Tapi jangan trus disangka Getuk Getuk Goreng yang dijual itu getuk sisa jualan. Getuk Goreng yang sekarang memang sengaja digoreng.

Selasa, 20 Desember 2011

Trip ke Pantai di Teluk Ekas, Lombok Timur

Kegagalan trip ke Pantai Surga tak menyurutkan langkah kita untuk menyusuri Lombok bagian timur. Setelah motor kembali prima, motor kita arahkan ke Teluk Ekas, tidak terlalu jauh sih dari Pantai Surga.

Kawasan Teluk Ekas ini merupakan sebuah kawasan perkampungan nelayan, banyak sekali perahu perahu nelayan dan keramba keramba ikan di sekitar perairan Teluk Ekas. Airnya jernih berwarna hijau kebiruan, dengan ombak yang tenang.

Di sisi kiri terdapat sebuah dermaga yang sepertinya tidak berfungsi, kosong tak ada kegiatan menyisakan sampah sampah bungkus makanan.

Suasana cukup sepi, nelayan pun tak ada, perahu perahu kosong bertambatkan tali. Rumah rumah apung pun kosong. hanya tinggal kami berdua yang asyik berfoto foto ria, dengan berbagai gaya, berdiri, jongkok, lompat, duduk, tiduran sampai nungging kita lakuin demi sebuah foto yang asik. haha :





Bagi yang pengen tahu rute ke Teluk Ekas, coba deh baca postingan saya sebelumnya tentang Pantai Surga.... Keep Travelling..



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Sabtu, 17 Desember 2011

Kegagalan Trip ke Pantai Surga, Lombok Timur

Sedih dan kecewa, itulah yang saya rasakan pada trip kali ini. Baru pertama kalinya nih mengalami kegagalan dalam menjelajah Lombok. Rencananya saya dan teman saya mau menjalani trip ke Pantai Surga di Lombok Timur pada week end ini.

Setelah persiapan lengkap, akhirnya kami pun berangkat menuju Pantai Surga. Rutenya yaitu Mataram - Praya - Jerowaru, bisa ditempuh dalam waktu hampir dua jam dengan kecepatan normal memakai kendaraan pribadi.

Sampailah pada sebuah pertigaan, dimana kalau kita lurus kita akan menuju Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam, nah kalau belok kanan kita akan menuju Pantai Surga dan Teluk Ekas. Kami pun langsung mengarahkan kendaraan ke arah kanan. Jalan sudah bagus, aspal baru, berkelak kelok dan naik turun :


Sesampainya di pertigaan berikutnya, kami mengarahkan kendaraan ke kiri, karena kalau lurus kita akan sampai di Teluk Ekas. Teruslah kita mengikuti jalan itu sampai akhirnya Aspal habis, tinggal jalanan tanah. Keraguan pun muncul, jurus pamungkas dikeluarkan, yaitu bertanya warga sekitar, ya ampun mereka jawabnya pakai bahasa sasak, sasak nya sasak lombok timur lagi, bener bener gak paham, karena beda ama sasaknya Kota Mataram.

Tapi dilihat dari gerakan tangannya, mengisyaratkan bahwa kita salah jalan dan harus balik arah. Akhirnya balik arahlah kita, dengan kecepatan pelan pelan motornya sambil mencari orang yang kira kira bisa menunjukkan arah dengan bahasa Indonesia. Setelah bertanya kesana kemari dengan beberapa orang, akhirnya ketemu juga jalan masuknya.

Tapi setapi tapinya, jalan masuknya itu tanah basah habis kena ujan. Sudah punya firasat bakalan gagal nih pakai motor bebek biasa. Kita pun memaksakan diri naik motor melalu jalan itu, tapi apa daya belum ada lima meter motor masuk jalan itu, ban nya sudah terperosok tanah, tidak mau jalan, bener2 gak jalan motornya.


Ya sudahlah, menyerahlah kami.... motor sudah penuh dengan tanah lumpur, seperti orang bodoh, di pinggir jalan kita bersihin motor dari lumpur2 yang menempel, terutama di roda, ban nya sudah tertutup tanah, tak bisa berputar,, Haha, diliatin setiap orang yang lewat.


jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Rabu, 14 Desember 2011

Trip ke Air Terjun Geripak, Lombok Barat

Travelling lagi dan lagi, yuph itulah yang kita lakukan setiap akhir pekan di Pulau Lombok ini, Subhanallah pulau ini menyimpan jutaan pesona, tak akan pernah habis kita explore.

Nah pada akhir pekan ini giliran mengunjungi sebuah air terjun di daerah Gunungsari, Lombok Barat, Air terjun tersebut bernama Air Terjun Geripak, hasil rekomendasi dari temen kita @momo_DM . Pertama kali denger, cukup heran juga, di daerah gunungsari yang notabene dekat dengan Pusat Kota Mataram ada Air Terjun nya.

Setelah mendengar penjelasan dari @momo_DM serta searching di om gugle mengenai rute ke Air Terjun tersebut, akhirnya saya memutuskan akhir pekan ini ke lokasi tersebut bersama sahabat saya @Akbarozski.

Perjalanan diawali dengan menuju arah gunungsari. Dari mataram kita ke arah Perempatan Rembiga, kemudian belok kiri arah Gunungsari. Nah nanti setelah melewati Jembatan yang kedua kita belok ke kanan. Tidak jauh dari situ nanti ada sebuah perempatan kecil dimana disitu ada petunjuk arah ke pura (lupa nama puranya). Dari situ belok ke kanan, jalannya aspal tapi sudah rusak (sudah terbiasa dengan kondisi ini), pertama kali lewat sini agak meragukan kalau ini adalah sebuah jalur wisata.

Dari situ nanti kita akan menemui banyak sekali persimpangan, tanpa ada papan petunjuk arah. Nah modal utama biar gak kesasar adalah bertanya. Dan untungnya, warga sekitar ramah ramah, setiap bertanya di persimpangan, mereka menjawab dengan jelas dan penuh senyuman (lega rasanya).

Sampai akhirnya kami mulai bingung lagi, karena jalan aspal habis dan hanya tinggal jalan tanah yang cukup sempit dan berada di pinggir sawah. Dalam hati bertanya tanya, apa benar ini jalurnya, apakah kita kesasar?

Akhirnya jurus pamungkas pun dikeluarkan, yaitu bertanya pada orang sekitar. Haha, dan ternyata memang benar, ini jalurnya. Jalurnya ini ya cuma tanah, sempit, becek, licin dan seharusnya ini bukan jalur motor. Tapi pemandangan di sebelah kanan lumayan indah juga :


Kami pun mengikuti jalur tersebut, jalanan mulai menanjak dan semakin buruk. Sampai akhirnya kami sampai di sebuah warung kecil penjual soto. Soto? yuph awalnya kami juga heran di tengah hutan gini ada yang jualan Soto. Sembari istirahat sebentar, motor kami titipkan ke warung tersebut, karena jalanan berikutnya makin curam, takut juga kalo memaksakan diri pakai motor.


Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki, sialnya hujan turun, awalnya cuma gerimis, tapi lama lama deras. Udah terlanjur basah, kami pun tak menyerah melanjutkan perjalanan. Oia, harus hati hati juga ya, saya coba liat ke atas, di kanan kiri jalan banyak pohon Durian yang sedang berbuah dengan lebatnya. Takutnya karena hujan, durian durian itu berjatuhan dan mengenai kepala. Semoga tidak. Ternyata di daerah ini lengkap juga vegetasi nya ada Pohon durian, kakao/coklat, kepundung, cengkeh, aren, kopi dll

Dan akhirnya kami sampai juga di Lokasi Air Terjun, dari kejauhan... Wow keren.... Tapi karena masih hujan, kami pun bingung mau ngapain, haha. Airnya jadi keruh karena hujan. Alhasil kami cuma diam disitu menunggu hujan reda.... Ini nih penampakan Air Terjun Geripak, yang saya ambil gambarnya setelah hujan reda :




jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Sabtu, 10 Desember 2011

Kisah Perang Topat di Pura Lingsar, Lombok Barat

Pada postingan kali ini, saya akan menceritakan pengalaman pertama saya mengikuti Perang Topat di Pura Lingsar, Lombok Barat. Event ini merupakan salah satu dari rangkaian Pujawali, yang diadakan satu tahun sekali saja. Untunglah sore ini saya berkesempatan hadir, meskipun awalnya dihadang oleh hujan.

Awalnya saya mengetahui ada event ini dari baliho yang dipasang di pinggir-pinggir jalan, dari situ saya tahu bahwa tanggal 10 Desember 2011 jam 16.00 WITA ada event tahunan Perang Topat di Pura Lingsar. Saya pun mengajak teman teman yang juga punya ketertarikan dengan budaya lombok, ada @momo_DM dan @Akbarozski.

Kita sampai di Lokasi sekitar pukul 15.00 WITA, suasana di lokasi pun sudah riuh ramai oleh warga yang ingin ikut serta meramaikan event ini.

Di Jalan masuk Pura ada Baliho besar :



Sepanjang perjalanan menuju lokasi (sekitar 300 meter dari tempat parkir), suasana seperti di pasar, di kanan kiri jalan banyak penjual berbagai macam barang dan makanan. Event ini lumayan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, mereka bisa berjualan di sekitar Pura Lingsar

Di dalam ternyata sudah lumayan penuh, banyak wartawan dari berbagai media, cetak maupun elektronik yang sedang sibuk mempersiapkan peralatannya serta pilih pilih lokasi yang pas.


Tidak berapa lama, bupati Lombok Barat, Bapak H. Zaini Arony datang ke lokasi, diiringi tarian Gendang Beleq menuju tenda yang disediakan :


Tidak berapa lama, Rangkaian Perang Topat dimulai, diawalai dengan iring iringan pasukan yang berpakaian tentara belanda, ibu-ibu dan bapak-bapak pembawa ketupat serta hasil bumi, dan tarian tawaq-tawaq.


Acara dibuka dengan sambutan dari Bapak H. Zaini Arony selaku Bupati Lombok Barat. Ada beberapa hal yang disampaikan bapak H. Zaini Arony dalam sambutannya, yaitu :
  • Ritual budaya "Perang Topat" merupakan filosofi suku Sasak yang beragama Islam dan Hindu di Pulau Lombok, khususnya di Kabupaten Lombok Barat.
  • Ritual ini sebagai sebuah bentuk penghormatan umat Islam di Pulau Lombok terhadap para wali. Begitu juga dengan umat Hindu di Pulau Lombok menjadikan ritual ini sebagai sebuah penghormatan bagi Sang Pencipta alam.
  • "Perang Topat" yang melibatkan dua pemeluk agama, yakni Islam dan Hindu, namun berasal dari etnis Sasak, hanya ada di Lombok dan tidak ada di Bali.
  • Perang Topat" adalah perang untuk perdamaian, kesejahteraan dan kekeluargaan yang diadakan secara turun temurun dan sudah menjadi salah satu tradisi warisan leluhur suku Sasak (nama suku di pulau Lombok) dan suku Bali.
  • "Ritual ini bukan perang seperti di Irak atau Palestina yang menggunakan bom. ’Perang Topat’ adalah perang untuk perdamaian. Jadi tidak perlu khawatir, tidak perlu bawa bom molotov atau senjata tajam. Dari Lingsar untuk perdamaian Indonesia
Bapak H Zaini Arony memulai dengan pelemparan ketupat untuk pertama kali, diikuti dengan warga yang sudah siap siap. Lempar lemparan ini berlangsung dengan arah utara - selatan. Bagian selatan ada di bawah, dan bagian utara ada di atas. Saya berada di kubu bawah, lemparin orang orang yang berada di atas, wow sensasinya luar biasa, lempar lemparin orang seenaknya tapi tanpa ada rasa amarah dan dendam, sungguh mengasyikan. Prosesi lempar lemparan cukup singkat, tidak sampai 30 menit, ada petugas yang meniup peluit panjang, tanda acara perang topat selesai.



jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Jumat, 09 Desember 2011

Langit Jingga di Bukit Nipah, Lombok Utara (Part 2)






Postingan ini adalah lanjutan dari postingan saya yang lalu, buka aja di sini. Dan masih sama tema nya. Yaitu Sunset dan Sunset, mengapa sunset lagi? Yuph karena spot di sini selalu menawarkan pemandangan Sunset yang Luar Biasa, karena berada di semacam tanjung kecil, pandangan kita jadi bisa seluas luasnya menikmati langit jingga saat sunset tiba. Ditambah beberapa pohon kelapa menambah manisnya sunset di senja hari.
jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Asamnya Buah Kepundung / Mundung


Tahukah kalian dengan buah di atas? Pernahkan makan buah itu? Mungkin banyak yang belum tahu mengenai buah itu, yuph buah itu namanya Mundung (di jawa), kalau di Lombok namanya Kepundung, mirip namanya, 11 : 12 lah. Berdasarkan literatur yang saya baca sih, buah ini sudah tergolong langka, apalagi di kota kota, pasti tidak ada buah ini.

Buah ini saya temukan di pedagang buah di sekitar Obyek Wisata Otak Kokoq, Lombok Timur. Disana banyak dijual berbagai buah lokal asli sekitar TKP, ada kepundung, kaliasem, manggis, durian dll.

Oleh pedagang, buah ini dijual lima ribu rupiah per ikat. Buah ini rasanya asam, bahkan cenderung sangat asam, berair, dan menyegarkan. Daging buahnya cenderung berwarna keunguan. Buah ini memang banyak tumbuh di pegunungan, seperti saat saya melakukan trip ke Air Terjun Geripak di Gunungsari, Lombok Barat yang notabene berada di pegunungan, sepanjang jalan banyak pohon Kepundung. Nah kalau di sini kita bisa bebas memetik buahnya, karena berada di dalam hutan, so pasti tidak ada pemiliknya. Tapi ya harus manjat pohonnya lah -___- .

jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Minggu, 04 Desember 2011

Obyek Wisata Otak Kokoq, Lombok Timur


Obyek wisata Lombok dikuasai oleh ketenaran Pantai Senggigi dan Gili Trawangan. Hmmm padahal di Lombok itu masih banyak lokasi lokasi wisata alam nya lho. Nah yang akan saya bahas sekarang adalah Obyek Wisata Otak Kokoq yang berlokasi di Desa Montong Betok Kecamatan Montong Gading., Lombok Timur. Berdasarkan perhitungan Speedometer kendaraan, jaraknya sekitar 50 KM dari Kota Mataram, lumayan jauh dan melelahkan, akan tetapi jalan sudah mulus, juga tidak perlu takut kesasar karena penunjuk jalan sudah jelas.

Tiket masuk ke obyek wisata ini cuma lima ribu rupiah (murah sekali ya) ditambah biaya parkir seribu rupiah. Obyek wisata ini berisi dua kolam renang dan satu kolam pemandian alam. Kolam Renangnya dibagi dua, sebelah kiri yang dangkal, untuk anak anak, sedang yang kanan dalam untuk dewasa. Lihat di gambar berikut :


Ada juga sebuah kolam kecil dengan air terjun kecil di atasnya. Di kolam ini air nya sangat dingin, dan konon dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit lho. Setelah berenang, kedinginan, pasti jadi lapar. Jangan khawatir, di bagian atas ada banyak warung makanan yang siap memanjakan perut anda. bagaimana? tertarik?





jangan lupa follow twitter kita @lombokkita untuk all about Lombok

Air Terjun Jeruk Manis, Lombok Timur

Tidak jauh dari Obyek Wisata Otak Kokoq ada sebuah air terjun bernama Air Terjun Jeruk Manis. Kalau kemaren saya ambil jalur langsung dari Otak Kokoq ke atas, ikutin jalan aspal yang ada. Tapi jalannya agak buruk, berlubang lubang dan naik turun, juga tidak ada papan petunjuk arah disana, jadi jurus pamungkas nya adalah bertanya pada warga sekitar.

Saat sampai di daerah Tete Batu, banyak villa/bungallow/resort. Hmm agak heran juga sih, setelah dipikir pikir, oh iya ini khan salah satu pintu masuk ke Rinjani.

Setelah 10 KM berlalu (sumber : speedometer motor) melewati jalanan yang agak memprihatinkan, akhirnya sampai juga di pintu gerbangnya, yang bertuliskan Taman Nasional Gunung Rinjani. Wilayah ini masuk dalam wilayah Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur.


Sampai di sana harus lapor dulu ke petugas dan membayar tiket masuk 2.500 / orang. Dari pintu gerbang kita harus berjalan membelah hutan sejauh 1.5 KM (lihat gambar). Tidak terlalu jauh sih, tapi setelah dijalanin, wow saya rasa lebih dari 2 KM itu.


Tapi alhamdulilah jalur yang dilalui bagus, udah dibuatkan jalur dari batu+semen, jadi tidak licin. Membelah hutan diantara pohon pohon besar nan rindang, lumayan sejuk. Diiringi suara kicauan burung dan sesekali suara monyet bersahutan.


Setelah sekitar 20 menit berjalan, melalui 2 pos peristirahatan, sampailah kita di Lokasi Air Terjun. Hmmm Waaaw... kereeeeeen..............