Rabu, 31 Agustus 2011

Abon Ular dari Purworejo

Kampung Pandekluwih di Kelurahan Purworejo, Kecamatan/Kabupaten Purworejo selama ini dikenal dengan pusat oleh-oleh abon ular. Bahkan warga luar daerah sangat sering datang di tempat ini hanya untuk membeli abon ular.


Di tempat ini, di pinggir jalan banyak kios menjajakan abon ular. Bahkan daging dan darah ular kobra, menjadi tujuan utama untuk kuliner pengobatan alternatif.


Untuk membuat abon ular, khusus kobra, memang agak rumit dan membutuhkan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan memasak abon dari daging sapi atau lainnya. Sebab proses pembuatannya harus memisahkan daging dari duri ular. Proses itulah yang membuat harga abon ular ini lebih mahal jika dibanding abon daging lainnya. Harganya Rp 75.000,00 untuk abon satu ekor ular ukuran sedang. Selain rasanya enak, abon ular ternyata juga memiliki khasiat untuk berbagai pengobatan, utamanya penyakit kulit dan lainnya hingga impotensi. (sumber:krjogja.com)

Pusat Tukang Cukur di Purworejo



Bagi warga Purworejo, siapa sih yang tidak mengenal Lapangan Garnizun? Lapangan yang berada di sebelah selatan Rumah Bupati tersebut sering dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti sepak bola, pasar malam dan berbagai acara pertunjukan seperti sirkus gajah beberapa waktu yang lalu.


Nah Lapangan Garnizun tersebut di sebelah timur, utara, dan barat dikelilingi oleh kios kios dengan berbagai macam usaha, untuk di sebelah timur isinya kios kios kuliner mulai dari bakso, mie ayam, kupat tahu, dan lain lain. Sebelah barat ada kios buah buahan, rental komputer, dan beberapa kios makanan. Sedangkan untuk sebelah utara merupakan pusatnya Tukang Cukur. Mulai dari timur (sebelah barat Bioskop Bagelen) memanjang ke barat isinya tukang cukur semua, yang buka setiap hari mulai dari pagi sampai sore hari, cuma ada beberapa ang sampai malam. Tapi sayangnya ini khusus hanya untuk laki laki, tidak ada salon khusus perempuan. Terakhir beberapa bulan yang lalu ane cukur di sana bayar enam ribu rupiah, gak tahu kalo sekarang berapa. Mungkin sudah naek lagi.

Jumat, 26 Agustus 2011

Jalan Kemuning, Purworejo

Jalan Kemuning, sebuah jalan yang membentang hanya sekitar 300 meter ini ramai saat menjelang lebaran seperti saat ini. Terletak memanjang persis di depan Puskesmas Purworejo. Di sepanjang jalan ini terdapat berbagai kios, diantaranya tempat sol dan jual sepatu, tukang cukur, penjahit, vermak jeans, jual CD bajakan, dan beberapa warung makan seperti Soto Pak Kumis yang selalu ramai di kala siang saat jam istirahat kerja. Sayangnnya kiosnya tidak beraturan dan seperti tidak terawat karena sudah lama termakan usia, andaikan pemda mau mengembangkan nya, hmm niscaya bisa maju usaha mereka.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Warung Leko, Spesialis Iga Sapi Penyet di Mataram

Kedai Makan yang sanga Cozy di Mataram ini berlokasi di Jalan Sriwijaya No.72, tepat di depan Hotel Grand Legi. Ruangannya cukup luas dan nyaman, Menu utamanya tentu saja Iga Sapi Penyet, sedangkan menu menu yang lain ada ayam ataupun udang, juga ada sayuran seperti Cha Kangkung. Kalo masalah harga sih meskipun agak mahal akan tetapi sesuai dengan rasa yang nikmat dan tempat yang nyaman. Satu hot plate Iga berisi tiga potong harganya Rp 32.000,00 (18082011). Gmana? Penasaran? Warung ini sudah ada di berbagai kota besar di Indonesia, untuk yang di Mataram silakan ke Jalan Sriwijaya No.72 Telpon : 0370 6883883, peta nya ada DI SINI







Rabu, 17 Agustus 2011

Uniknya Binatang Bulu Babi



Nama hewan ini lumayan sangar ya, "Bulu Babi". bentuknya bulat dan dipenuhi bulu bulu tajam seperti landak, entah kenapa namanya bulu babi, padahal babi tidak punya bulu setajam itu. Hewan ini mudah ditemukan di perairang berkarang, ane menemukannya kemaren di sekitar Pantai Ela Ela, Sekotong, Lombok Barat.



Selain Tajam Bulu babi juga memiliki sedikit bisa sehingga apabila terinjak akan merasakan demam karena bisa dari duri bulu babi tersebut, namun tidak mematikan, oia kata para nelayan sih, cara paling ampuh untuk pertolongan pertama saat terkena bulu babi adalah dengan mengaliri dengan air kencing. Hmm tapi sepertinya sih belum ada penelitian resmi dari ilmuwan mengenai hal ini.



Namun, siapa sangka di jepang telur dari bulu babi yang di jepang biasa disebut ‘uni’ sangat digemari oleh masyarakat jepang. Untuk satu kilogram uni di jepang harganya berkisar antara 50 sampai 500 dollar. Konsumsi akan uni dijepang sangatlah tinggi dan masyarakat jepang pun menduduki peringkat pertama pengkonsumsi produk bulu babi di dunia dengan 90% persen produk bulu babi dunia dikonsumsi oleh masyarakat jepang. Kereeeen....





Selasa, 16 Agustus 2011

Bintang Laut di Pantai Ela'-Ela' , Lombok







Pantai dan Laut di sekitar Pulau Lombok sangat kaya akan terumbu karang dan hewan-hewan laut yang indah, salah satunya adalah Bintang Laut. Di Pantai Ela-Ela, Lombok Barat ane menemui banyak sekali bintang laut berserakan di pasir pasir dengan airnya yang dangkal. Warnanya putih abu abu, mirip dengan pasir sehingga bila kita tidak hati hati, kita bisa menginjak injak mereka saat berjalan, karena jumlahnya yang banyak. Ukuran bintang laut tersebut relatif sama, dan kecil kecil, tidak seperti yang ane temuin di sekitar Gili Nanggu, dimana di sana besar besar dan berwarna warni. Bila kalian penasaran, datanglah kesini, tidak terlalu jauh dari pusat kota Mataram.





Minggu, 14 Agustus 2011

Pemandangan dari Atas Gili Penyu, Lombok Barat



Ini masih lanjutan postingan sebelumnya mengenai Pantai Ela-Ela. Gambar di atas adalah sebuah Pulau Kecil atau orang Lombok biasa menyebut dengan Gili, Gili ini bernama Gili Penyu. Gili ini berada di ujung Tanjung Pantai Ela-Ela, dan dipisahkan oleh perairan dangkal sejauh sekitar 200 meter, kebetulan saat ane dan temen temen ane kesini, perairannya sedang surut, sehingga kami bisa menyeberang.



Gili ini hanya merupakan sebuah bukit kecil penuh semak semak dan tidak berpenghuni, biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk lokasi memancing. Untuk mendapatkan pemandangan yang bagus, kami harus memanjat ke atas bukit ini, sebenarnya tidak terlalu tinggi sih, akan tetapi karena sedang puasa dan matahari bersinar terik, kami sangat kelelahan saat sampai di atas.



Akan tetapi sara capek dan haus langsung sirna karena pemandangan dari atas Bukit ini sangatlah indah, sejauh mata memandang, lukisan Tuhan terpampang jelas di depan mata. Cobalah lihat foto foto di bawah ini:





Pantai Ela-Ela:





Sebuah Gili (tidak tahu namanya)





Gili Layar (dihuni bule Ostrali)





Pantai Ela Ela lagi





Lain Lain:









Gili ini terletak di desa Tawun, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Untuk dapat sampai harus menggunakan kendaraan pribadi/sewaan karena tidak ada angkutan umum yang sampai sini. Rute yang harus ditempuh adalah Mataram - Gerung - Sekotong - Tawun - Sundancer - TKP (berada di sebelah Sundancer Resort)



Sabtu, 13 Agustus 2011

Pantai Ela-Ela Lombok Barat





Berawal dari seaching-searching di mbah gugel, mengenai pantai yang indah di daerah sekotong, akhirnya ane menemukan suatu pantai yang cukup eksotis. Yuph, namanya Pantai Ela-Ela (Elaq-Elaq), yang berlokasi di Desa Tawun, Kecamatan Sekotong, dekat dengan Sundancer Resort. Kenapa namanya Ela-Ela? Dalam bahasa Sasak Ela berarti Lidah, karena pantai ini berupa tanjung kecil memanjang, mirip dengan lidah yang sedah menjulur, jadi dinamakan Ela Ela.



Pantai di sini masih sangat alami, pasirnya putih bersih. Pasirnya sangat halus dan bercampur dengan pecahan pecahan karang serta rumah rumah keong, kerang kecil, dll, sangat eksotis. Oia di seberang ujung dari tanjung ini ada sebuah Gili, yang bernama Gili Penyu. Sangat beruntung kamisaat kesini airnya sedang surut sehingga kami bisa menyeberang ke gili penyu dengan berjalan kaki dengan jarak sekitar 200 meter. Oia hampir lupa, disini ternyata banyak sekali bintang laut berceceran, ada ratusan mungkin, sayangnya warnanya cuma satu, mirip dengan pasir warnanya, tidak berwarna warni. Gimana? Tertarik untuk mencobanya? Datanglah....















Kamis, 11 Agustus 2011

Kue Lemper



Hayo pada tahu nggak "Kue Lemper"? Pasti tahu donk, salah satu jajanan tradisional ini menjadi kuliner wajib dikala seseorang sedang punya hajat seperti menikah atau sunatan (di Jawa). Lemper terbuat dari ketan yang berisi abon atau daging ayam dengan dibungkus daun pisang, sehingga rasanya gurih, nikmat dan mengenyangkan. Biar lebih nikmat, biasanya lemper yang sudah matang, ane olah lagi yaitu dibakar, hmm rasanya lebih gurih. Coba deh..

Selasa, 09 Agustus 2011

Manis dan Segar Es Pisang Ijo Khas Makassar

Hmmm segarnya es yang satu ini, Namanya Es Pisang Ijo, yang merupakan salah satu kuliner khas Makassar. Es ini sudah terkenal sampai ke luar Sulawesi, terutama di Pulau Jawa. Untuk di Mataram sendiri bisa menuju ke kedai pariwisata yang berlokasi di Jalan Pariwisata atau belakang RSUP Mataram, yang menjajakan kuliner kuliner khas Makassar.



Menu yang satu ini sangat cocok untuk berbuka puasa, manisnya sirop ditambah segarnya es serut membuat stamina kita kembali full setelah puasa seharian. Es Pisang Ijo ini terdiri dari satu pisang (biasanya pisang raja) yang dibungkus tepung berwarna hijau (hijau dari pandan), dicampur es serut, diguyur sirop merah dan ditambah fla putih (sejenis bubur sum sum). Rasanya manis, segar dan gurih (gurih berasal dari fla). Bagi yang sudah bosan berbuka puasa dengan es buah atau kolak, menu ini dapat menjadi alternatif pilihan, Selamat Mencoba.



Gurihnya Coto Makassar



Udah pernah nyobain kuliner yang satu ini? Masakan berkuah nan gurih ini namanya Coto Makassar, yang memang asli dan khas dari Makassar (dulu Ujung Pandang), Sulawesi Selatan. Sebenarnya tidak perlu jauh jauh ke Sulawesi kalau hanya sekedar nyobain kuliner ini, seperti di Mataram, kedai Coto Makassar ada di Jalan Pariwisata atau di belakang RSUP Mataram. Kedai ini memang khusus menyajikan menu menu khas Makassar.



Menu ini terdiri dari semangkok Coto yang terdiri dari jeroan dan kuah kental bersantan, didampingi oleh ketupat dan buras sebagai pengganti nasi. Sebenarnya lidah ane kurang cocok dengan kuah tersebut, jadi ane tidak merasa ketagihan (masalah selera tiap orang berbeda). Namanya juga wisata kuliner, nyoba nyoba menu baru.









Sabtu, 06 Agustus 2011

Pondok Es Krim "Mon Cheri", Mataram





Berbukalah dengan yang manis, yuph salah satu menu manis dan segar yaitu es krim. Kebetulan Bulan Ramadhan ini di Mataram ada kedai es krim yang baru Opening, namanya Pondok Es Krim (Ice Cream) "Mon Cheri", yang terletak di Jalan Sriwijaya, samping Kura Kura Waterpark, Mataram. Atau lebih jelasnya lihat petanya aja, Klik di sini.

Berbagai menu es krim disediakan (lihat gambar paling atas), harganya lumayan mahal dua puluh ribuan per porsi, tapi memang enak sih. Selain es krim juga disediakan berbagai "Main Course" seperti Sphagetti, Ayam, dll. Tertarik mencoba? Try it..

(numpang narsis yee)

Bule Berbikini di Pantai Mawun, Lombok Tengah






Lanjutan dari Postingan Pantai Mawun, yang berlokasi di Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pantai yang berupa cekungan ini sangatlah indah dengan ombak yang tidak besar sehingga asyik buat mandi dan bemain air. Pantainya bersih, pasirnya putih dan airnya sangat jernih, ditambah beberapa pepohonan dan berugak yang membuat suasana pantai ini adem semilir. Asik buat nyantai dan bermalas malasan tiduran di pinggir pantai di bawah pohon atau di berugak, sambil cuci mata melihat bule bule yang berjemur dengan bikini nya. Bule bule nya cukup berani ya, tidur telungkup, baca buku dan topless. Uppsss, tapi tidurnya telungkup, jadi gak keliatan.. haha, cuma nanti pas dia bangun, lihat saja pasir di bawahnya, pasti ada dua danau buatan. Piss....!!!

Pantai Mawun, Lombok Tengah


Puasa bukanlah penghalang bagi ane untuk terus meng-explore Pulau Lombok yang eksotik ini. Lokasi tujuan untuk week end ini adalah Pantai Mawun, di Lombok Tengah. Letaknya di sebelah barat Pantai Kuta dan sebelah timur Pantai Selong Belanak, atau dengan kata lain terletak di antara kedua pantai tersebut. Akses menuju Pantai ini sebenarnya sudah Jalan Aspal, akan tetapi berupa aspal hancur, baik dari arah kuta maupun dari arah selong belanak, ancur parah. Sangat disayangkan memang, obyek wisata seindah ini akan tetapi akses menuju ke sana sangat buruk, itulah yang membuat Pulau Lombok tidak bisa semaju tetangganya, yaitu Pulau Bali, padahal kalau dilihat dari keindahan, Pulau Lombok tak kalah indah dibanding tetangganya itu.

Ane dan teman ane ke pantai Mawun melalui rute Mataram - Kediri - Praya - Penunjak - Selong Belanak - Mawun. Sebelum ke mawun, ane mampir dulu ke Pantai Selong Belanak, wah ternyata sekarang pantai ini sudah dipenuhi Bule yang berjemur dan surfing, padahal saat ane ke sini pertama kali, sekitar empat bulan yang lalu, disini masih sepi sekali. Tidak lama ane mampir, karena di sini panas sekali, ane kagak kuat, dan memilih melanjutkan perjalanan.

Wow, kondisi aspal setelah pertigaan Pantai Selong Belanak sangatlah parah, bergelombang dan berlubang lubang. Harus ekstra hati hati agar tidak tergelincir, sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang luar biasa, hijaunya pegunungan, rumah rumah penduduk yang masih sangat tradisional, kerbau kerbau, kambing kambing milik penduduk, serta pantai di sebelah kanan yang indah. Dan akhirnya kami sampai juga di sebuah pertigaan di mana di situ ada papan petunjuk arah dimana kalau kita belok ke kanan, kita menuju Pantai Mawun, langsung dah ane tancap gas menuju pantai tersebut.

Wah ternyata di sini juga sudah ramai oleh wisatawan mancanegara alias bule yang sudah berjajar rapi berbikini, berjemur sambil membaca buku. Ane tengok kanan kiri, hmm ternyata cuma kami yang merupakan wisatawan lokal, semuanya bule. Ada beberapa warga lokal yang menjajakan Kelapa Muda, dan kain. Yang ane suka, mereka tidak memaksa pengunjung untuk membeli seperti di Pantai Kuta Lombok. Di sini ada satu pohon besar yang bisa digunakan untuk berteduh (lihat ganbar di bawah) dan beberapa berugak yang bisa dimanfaatkan pengunjung.

Foto - Foto Pantai Mawun, Lombok Tengah







Jumat, 05 Agustus 2011

Penambang Belerang di Kawah Ijen, Banyuwangi

Masih ingat postingan sebelumnya tentang Kawah Ijen di Banyuwangi? Kalau lupa atau belum membaca, coba deh KLIK DI SINI. Yuph di kawah ijen terdapat sumber belerang yang dimanfaatkan warga sekitar dengan menambangnya. Cara penambangannya sangatlah manual, tidak menggunakan teknologi apapun. Para penambang berjalan kaki dari kaki gunung di daerah Paltuding membawa dua keranjang bambu yang dihubungkan oleh bilah batang bambu dan dipanggul di pundaknya, mereka naik ke gunung yang berjarak 3 KM dengan kemiringan yang cukup curam, setelah sampai puncak, mereka harus turun sampai ke kawah yang kira kira sedalam 200 M dengan jalan yang lebih luar biasa susah.

Setelah mendapat buruannya, mereka menaiki kawah lagi, kemudian turun, setelah sampai di pondokan, dekat rumah bundar, mereka menimbang hasil buruannya, kemudian turun lagi sampai ke kaki gunung.

Saat ane melihat pertama kali, wow ane sangat terkesima, bayangkan ane yang naik tanpa beban aja susahnya minta ampun, istirahat berkalikali karena pegel kaki ane diakibatkan curamnya jalan tersebut. Lha mereka sambil membawa dua keranjang penuh belerang di pundaknya, ckckckck, sungguh berat perjuangan mereka demi tetap mengebulnya dapur keluarga mereka, dan ane rasa penghasilan mereka tak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan mereka. Resiko yang membayangi mereka sangatlah besar, bisa saja mereka terpeleset di jalan, kemudian masuk jurang, atau masuk ke dalam kawah belerang.

Nah di bawah ini ada beberapa foto mengenai Penambang di Kawah Ijen :